Karenanya, konsentrasi pemasaran awal akan dipusatkan pada guru dan kepala sekolah, sebagaimana diutarakan Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Nasional Joko Sutrisno.
Ia memaparkan, segmentasi pasar bertujuan agar anak-anak SMK bisa semakin bersemangat dalam berkarya, karena melihat tokoh-tokoh panutan mereka mengakui dan membeli produk yang telah mereka ciptakan.
"Kalau guru dan kepala sekolahnya saja membeli, mereka (SMK) kan pasti bersemangat, karenanya kita coba fokus di situ dulu," ujarnya ketika berbincang dengan detikOto, Selasa (18/5/2010).
Sejauh ini, ada sekitar 7.000 SMK yang ada di Indonesia, kalau saja kepala sekolah dan gurunya membeli hasil karya muridnya ini, Esemka tentu akan maju.
Kedua mobil ini sendiri dirakit dan dikembangkan oleh lima SMK, yakni SMK 2 Solo, SMK 5 Solo, SMK Muhammadiyah Borobudur dan SMK 1 Singosari dengan mengusung tiga pilihan mesin bensin dan 1 mesin diesel.
Untuk mesin bensin, Esemka akan tersedia dalam kapasitas 1.8 liter, 2.000 cc dan 2.200 cc, sedangkan untuk diesel Esemka akan tersedia dengan mesin 2.500 cc.